Tak Kunjung di Perbaiki Jembatan di Lebak Banten , Warga Iuran Bangung Jembatan Tersebut

Lebak Warga akhirnya membangun jembatan Muhara di Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, yang hancur akibat banjir-longsor awal 2020. Meski sudah dijanjikan dibangun oleh Presiden Jokowi dalam empat bulan pascabencana, warga dari tiga kecamatan tetap berinisiatif karena menunggu terlalu lama.

Jembatan sementara yang dibangun selalu hancur apabila hujan. Warga kesulitan lewat bahkan keseringan tidak bisa menyeberang jika muka air sungai semakin deras. Belum lagi, ini jadi akses utama sekaligus penghubung antar kecamatan.

"Iya betul dibangun warga, ini swadaya saja, sementara. Permanen mah nanti sama PU provinsi," kata Kepala Desa Ciladaeun Yayat melalui sambungan telepon, Jumat (16/4/2021).

Swadaya warga ini dikumpulkan dari Kecamatan Lebak Gedog, Sobang dan Cibeber. Iuran warga bisa berupa uang Rp 50 ribu hingga barang-barang tertentu yang diperlukan.

Sumbangan berbeda ini disesuaikan dengan kebutuhan jembatan. Ada kecamatan yang mengirimkan kawat bronjong, kayu, atau bahkan ada sumbangan semen. Pembangunan digilir antarkelompok dan dimulai sejak Senin (5/4).

Memang, jembatan sementara ini dibangun dari batang pohon dan ditopang oleh tiga bronjong sepanjang jembatan. Di atasnya, papan disusun rapi agar kendaraan roda dua dan tiga bisa melintas.

"Gotong royong banyakan diatur, hari ini desa mana dan diatur saja," ucap Yayat.

Warga sudah berharap lama dibuatkan jembatan permanen. Tapi, berdasarkan pihak PU Banten, pembangunan terkendala pandemi COVID-19.

Gubernur Banten Wahidin Halim sudah memberikan keterangan soal jembatan ini. Tahun ini, sudah dianggarkan Rp 169 miliar dan masih tender.

Anggaran itu masuk proyek rehabilitasi dan jembatan ruas Cipanas-Warung Banten.


"Kan lagi dilelang, harusnya kan (dibangun) 2020, kan ada COVID," kata Wahidin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ormas PP Unjuk Rasa di Gedung DPRD Tanggerang Terkait Permintaan Maaf Junimart

KSP Ingatkan Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Terkait Ancaman Gelombang 3 Covid-19 Saat Nataru