Dampak Banjir di Sintang Seorang Guru Harus Merogoh Saku Sebesar Rp150,000 Untuk ke Sekolah

Jakarta - Akibat banjir menggenangi banyak ruas jalan di Kabupaten Sintang, seorang expert harus merogoh saku cukup dalam untuk pergi ke sekolah. Bahkan mencapai Rp 150 per hari, untuk pulang pergi dari rumahnya ke sekolah.

Simon, Kepsek SMAN 2 Kelam Permai mengungkapkan, dirinya merogoh saku Rp 150 ribu per hari, karena harus berangkat dari Buddy 4 Sintang, menuju Lanjing, Kecamatan Kelam Permai, tempat dirinya mengajar.

Dalam perjalanan, dirinya harus melewati 3 spot jalan berbayar. Pertama melewati Jalan Lintas Melawi yang terendam banjir, dengan biaya Rp 50 ribu per motor, untuk naik jasa penyeberangan menggunakan perahu.

"Memang ada angkutan gratis untuk sepeda electric motor menggunakan tronton. Tapi karena saya berangkatnya pagi sekali, sebelum jam 06.00 pagi, angkutan gratis belum ada. Saya kan harus cepat, kalau menunggu kan bisa terlambat. Makanya memilih jasa penyeberangan dengan biaya Rp 50 ribu,"ungkapnya pada wartawan, Rabu 17 November 2021.

Spot kedua, kata Simon, melewati banjir di sekitar Akcaya. Di tempat itu sudah dibangun jembatan darurat dan harus bayar Rp 15 ribu. Spot ketiga adalah melewati banjir dekat Rumah Adat menuju Kelam Permai. Biayanya sebesar Rp 10 ribu.

Kalau ditotalkan, sekali pergi saya harus keluar uang Rp 75 ribu. Pulang pergi Rp 150 ribu per hari. Sementara saya harus pergi ke sekolah tiga kali seminggu, yakni Senin, Selasa, dan Rabu,"bebernya.

Kondisi tersebut diakui Simon sangat memberatkan. Karena untuk pulang pergi saja, dalam sepakan, meski hanya tiga kali ke sekolah, dirinya harus mengeluarkan uang hingga Rp 450 ribu. Sementara banjir yang memutus akses jalan sudah cukup lama, sudah terjadi sekitar empat minggu lamanya.

"Memang berat diongkos untuk pergi ke sekolah selama banjir. Tapi, itu harus saya jalani, mengingat tugas dan tanggung jawab saya sebagai master dan kepala sekolah. Semoga banjir di Sintang cepat surut sehingga kita bisa beraktivitas dengan normal kembali,"harapnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ormas PP Unjuk Rasa di Gedung DPRD Tanggerang Terkait Permintaan Maaf Junimart

Tak Kunjung di Perbaiki Jembatan di Lebak Banten , Warga Iuran Bangung Jembatan Tersebut

KSP Ingatkan Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Terkait Ancaman Gelombang 3 Covid-19 Saat Nataru