Perusahaan China Jajaki Proyek Potensial Lithium di Afghanistan

Jakarta - Sejumlah pejabat yang mewakili beberapa perusahaan China berada di Afghanistan untuk melakukan inspeksi lapangan potensi proyek litihium, seperti dilaporkan koran pemerintah China, Global Times.

Perwakilan lima perusahaan mendapatkan visa khusus melalui Komite Ekonomi dan Promosi Perdagangan China Arab. Mereka tiba di Afghanistan pada awal November, lapor Global Times mengutip beberapa pengusaha China di Afghanistan tanpa menyebut nama perusahaan.

Ganfeng Lithium, produsen lithium terbesar China, menyampaikan kepada Reuters, pihaknya tidak mengetahui soal kunjungan itu.

Afghanistan kaya sumber daya alam mulai dari tembaga, timah, seng, emas, minyak dan gas, bauksit, batubara, bijih besi, dan lainnya. Negara itu juga menyimpan cadangan besar lithium, komponen utama yang digunakan untuk baterai kendaraan elektrik. Demikian dikutip dari Network Information Asia, Rabu (24/11).

Media pemerintah China dan sumber dari sektor industri mengatakan China bisa berkontribusi untuk rekonstruksi pascaperang dan mengembangkan proyek sumber daya di Afghanistan yang saat ini dikuasai Taliban, walaupun pembangunan infrastruktur penting perlu waktu bertahun-tahun dan masalah keamanan bisa menghalangi.

Jiangxi Copper Carbon Monoxide Ltd China, yang memiliki kontrak 30 tahun pertambangan tembaga Mes Aynak di Afghanistan, bersama Metallurgical Corp of China (MCC), mengatakan pada September, pihaknya memantau situasi di Afghanistan dan akan mendorong pembangunan jika memungkinkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ormas PP Unjuk Rasa di Gedung DPRD Tanggerang Terkait Permintaan Maaf Junimart

Tak Kunjung di Perbaiki Jembatan di Lebak Banten , Warga Iuran Bangung Jembatan Tersebut

KSP Ingatkan Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Terkait Ancaman Gelombang 3 Covid-19 Saat Nataru