Seorang Guru Smk Meninggal di Duga Karena Menjadi Korban Perampokan di Aceh Barat, 35 Mayam Emas Raib
Jakarta - Seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Aceh Barat,
Aceh, ditemukan meninggal dunia bersimbah darah di belakang rumahnya
pada Kamis (4/11) malam. Pembunuhan ini diduga dilakukan oleh perampok
yang ingin menguras harta milik korban.
Penyerangan ini menimpa Fitriani (45 ), warga Desa Suak Timah, Kecamatan
Samatiga, Kabupaten Aceh Barat. Master SMK Arongan Lambalek itu
ditemukan meninggal dengan kondisi pecah kepala yang diduga dihantam
dengan benda tumpul di bagian kepalanya oleh pelaku.
"Iya benar, ada seorang guru yang ditemukan meninggal, saat ditemukan
kepalanya pecah,"ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Barat
AKP Parmohonan Harahap saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (5/11).
AKP Parmohonan mengakatan, setelah mendapatkan informasi tersebut pada
Kamis malam sekitar pukul 21.00 WIB, pihaknya langsung turun ke lokasi
kejadian untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Dugaan sementara karena dirampok, kalung emasnya hilang 20 mayam,
gelangnya 15 mayam,"ujarnya. Mayam merupakan takaran emas yang berlaku
di masyarakat Aceh, satu Mayam emas setara dengan 3,33 gram.
AKP Parmohonan menjelaskan, kronologi kejadian berawal saat suami pergi
ke masjid untuk melaksanakan Salat Magrib. Sedangkan korban tinggal
bersama seorang anaknya yang laki-laki berusia 15 tahun.
"Terus pukul 20.30 WIB, suami korban kembali ke rumah dan melihat rumah
dalam keadaan sepi dan pintu samping terbuka. Lalu suami korban
memanggil istrinya namun tidak ada yang menjawab. Suami korban menelepon
istrinya tidak tersambung dan menelepon anaknya tidak diangkat,"tuturnya.
Ia menambahkan, karena kedua nomor tersebut tidak bisa dihubungi, suami
korban pun kemudian mencari-mencari korban ke toko fotocopy
di desa tetangga dan juga tidak ditemukan. Selanjutnya suami korban
kembali ke rumah dan melihat sepeda motor Supra X milik korban yang
terparkir di garasi samping rumah dalam keadaan tergeletak.
"Karen curiga, suami korban masuk ke dalam rumah dan mengambil senter
lalu mencari istrinya dan saat menuju ke belakang melihat tubuh korban
sudah tergeletak di samping gudang belakang rumah,"kata AKP Parmohonan.
Ia menyebut, usia proses identifikasi jenazah tersebut, polisi langsung membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien untuk dilakukan visum. "Sekarang jenazah sudah dikebumikan oleh pihak keluarga, dan kasus ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut,"ujarnya.
Komentar
Posting Komentar